Selasa, 24 November 2015

Sekilas dengan Kain Songket Lombok NTB

Kain Songket Lombok


Bangsa Indonesia kaya akan warisan budaya berwujud fisik. Pemanfaatan benda-benda budaya masa lampau yang dipakai sebagai alat untuk mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan hidup adakalanya tidak berlanjut seperti kapak lonjong, kapak perimbas, beliung persegi yang digunakan untuk memotong atau dan membelah sudah banyak ditinggalkan sejak ribuan abad yang lalu. Berbeda dengan pemakaian alat tenun yang menghasilkan kain tenun dan songket untuk keperluan upacara, pakaian adat, pakaian sehari-hari, pakaian pengantin, dan lain-lain masih terus berlanjut sampai sekarang.

Kain songket dan kain tenun sebagai salah satu wujud kebudayaan seringkali melahirkan rasa kagum dan bangga akan prestasi para penenunnya. Hal itu terjadi apabila kita mencoba memahami teknis pengerjaannya, yaitu dengan keterampilan tangan yang dipadukan dengan kreativitas mengolah imajinasi untuk menciptakan pola dan motif-motif yang menghiasi bidang kain. Proses kreatif dan pengalaman kultural semakin memperkaya motif - motif itu menjadi karya yang sarat dengan nilai simbolis.

Kain tenun dang songket masing - masing daerah di Indonesia menunjukkan ciri dan kekhasan tersendiri. Ragam hias dari benang emas memenuhi seluruh bidang kain yang dasar tenunannya benang sutera. Kain tenun dari daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, berupa tenun ikat lungsi yang warna maupun hiasannya sarat dengan nilai - nilai simbolis. Kain tenun Gringsing dari daerah Bali, di samping warna dan ragam hiasnya yang unik, juga teknik pengerjaannya ikat ganda. Demikian juga kain tenun songket Lombok, dasar tenunan benang katun atau sutera serta motif hiasnya beraneka ragam memakai benang katun berwarna merah, hijau, kuning, biru, coklat, hitam, dan lain - lain sehingga tampak kontras.

Pengertian Kain Songket
Ada beberapa batasan mengenai pengertian kain songket di masing - masing daerah di Indonesia. Di Palembang, Minangkabau, dan Samarinda yang dimaksud kain songket adalah kain tenun yang menggunakan benang perak atau benang emas. Di Timor kain songket disebut kain sotis, yaitu tenunan dengan teknik pakan yang menghasilkan ornamen timbul. Sotis dalam bahasa Timor maksudnya mengait atau menyungkit benang lungsi yang telah tersusun pada alat tenun (Jes A. Therik, 1989:30). Di Sumbawa yaitu di Kabupaten Bima, kain songket diartikan kain tenun yang dihias dengan hiasan benang emas atau perak, namanya tembe songke. Jika hiasan kain itu memakai benang katun berwarna disebut tembe salungka. Di Lombok, yang dimaksud kain songket adalah kain yang memiliki hiasan timbul yang dibuat dari benang katun, benang emas atau benang perak.
Berdasarkan dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan pengertian kain songket adalah:
kain tenun yang dibuat dengan cara menyungkit benang lungsi kemudian dimasukkan benang pakan tambahan (benang emas, benang perak dan atau benang katun berwarna) untuk membentuk pola hias timbul pada dasar tenunan dari benang katun atau benang sutera.

Dalam kehidupan masyarakat Sasak, kain songket digunakan sebagai pakaian pria maupun wanita pada saat berlangsung upacara adat atau sebagai pakaian pengantin. Dari segi kegunaan tersebut kain songket Lombok secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Bendang, dipakai sebagai kain panjang oleh kaum wanita.
2. Selewoq, dipakai sebagai kain panjang oleh kaum pria.
3. Dodot atau Leang, dipakai sebagai saput oleh kaum pria.
4. Sabuk Bendang atau Sabuk Anteng, dipakai sebagai selendang atau ikat pinggang oleh kaum wanita.
5. Bebet, dipakai sebagai ikat pinggang oleh kaum pria.

Orang Sasak yang melakukan aktivitas menenun kain songket tersebar di beberapa wilayah kabupaten, seperti di Kabupaten Lombok Barat: di Dusun Getap - Kecamatan Cakranegara dan di Desa Sukadana - Kecamatan Bayan. Di Kabupaten Lombok Tengah: di Desa Sukarara - Kecamatan Praya Barat dan desa - desa di Kecamatan Pujut seperti Desa Sengkol dan Desa Rembitan sedangkan di Kabupaten Lombok Timur: di Desa Kembang Kerang dan Desa Sembalun, Kecamatan Sukamulia.

Daftar Pustaka
Therik, Jes A. 1989. Tenun Ikat Dari Timur. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

___________2000. Kain Songket Lombok. Nusa Tenggara Barat: DepartemenPendidikan Nasional.

Dlava Butik
Dalam rangka melestarikan kain tradisional Indonesia khususnya kain Nusa Tenggara Barat, Dlava Butik menyediakan dan menjual kain tenun dan songket Lombok dengan motif khas Lombok yang ditenun langsung dari pengrajin tenun Sukarara Lombok Tengah, Getap Lombok Barat, dan Pringgasela Lombok Timur dengan harga yang sangat terjangkau. Nantikan blog Dlava Butik selanjutnya mengenai motif - motif Kain Songket Lombok yang sangat menarik untuk dibeli.

Pulau Lombok


Berbagai Motif Songket Lombok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar