Nusa Tenggara Barat
Gambaran
Umum Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa
Tenggara Barat kaya akan hasil alam, panorama alam, dan sosial budaya. Tidak
dapat dipungkiri, apabila berkunjung ke Nusa Tenggara Barat, wisatawan akan
takjub melihat kehidupan masyarakatnya, kehidupan bawah laut, bentang alamnya,
budayanya. Seperti apa ya NTB itu, yuuk terus ikuti tulisan saya ^_^
NTB
dengan luas wilayah 20.153,15 km2 terdiri dari 2 Pulau: Pulau Lombok dengan
pulau-pulau kecil di sekitarnya seluas 4.738,70 km2 dan Pulau Sumbawa dengan
pulau-pulau kecil di sekitarnya seluas 15.414,45 km2.
Geografi
Daerah
NTB terletak di gugusan Kepulauan Nusa Tenggara pada posisi antara 115 46' sampai 119`
10′ Bujur Timur, 8 5' sampai 9 5' Lintang Selatan
(keterangan ` maksudnya adalah derajat).
Batas-batasnya adalah:
- Di sebelah Utara: Laut Flores
- Di sebelah Selatan: Samudera Hindia
- Di sebelah Barat : Selat Lombok
- Di sebelah Timur: Selat Sape
Maps Nusa Tenggara Barat |
NTB
lahir pada tanggal 17 Desember 1958 terbagi menjadi 6 Kabupaten dan ditambah 1
Kotamadya:
- Kabupaten Lombok Barat dengan Ibukota Mataram
- Kabupaten Lombok Tengah dengan Ibukota Praya
- Kabupaten Lombok Timur dengan Ibukota Selong
- Kabupaten Sumbawa dengan Ibukota Sumbawa Besar
- Kabupaten Dompu dengan Ibukota Dompu
- Kabupaten Bima dengan Ibukota Raba
- Kotamadya Mataram dengan Ibukota Mataram.
Gambar Maps Pulau Lombok |
Pulau
Lombok luasnya 1/3 dari Pulau Sumbawa dan keadaan alamnya lebih subur daripada
Pulau Sumbawa. Pulau Lombok dengan Gunung Rinjani membelah daratan pulau
menjadi 2 bagian. Bagian utara kompleks rinjani kebanyakan terdapat daerah
savana yang kering, hanya dapat ditanami pada musim penghujan saja. Letaknya
pada daerah bayangan hujan. Di daerah itu terkenal dengan hasil kapasnya sejak
abad-17.
Bagian
selatan kompleks Pegunungan Rinjani dibagi atas daratan rendah dan bukit
barisan yang sejajar dengan garis pantai mulai dati Belongas di sebelah barat
sampai Sekaroh di sebelah timur. Barisan perbukita ini kebanyakan berbatu
kapur, yaitu pada zaman dahulu adalah bukit yang subur yang ditumbuhi oleh
semak belukar yang lebat.
Gambar Maps Pulau Sumbawa |
Daerah
Pulau Sumbawa terutama bagian barat kebanyakan ditutupi oleh perbukitan. Gunung
dan bukit di bagian tengah ditumbuhi hutan belukar yang membentag dari Barat ke
Timur.
Dataran
rendah kebanyakan terdapat di daerah pantai di sekeliling teluk dan
lembah-lembah yang dipotong-potong serta terpisah satu dengan yang lain oleh
barisan perbukitan yang ditumbuhi hutan belukar. Luas dataran rendahnya kurang
lebih 15%-20%. Dataran itu terdapat sepanjang pantai Utara dan Barat mulai dari
Jereweh di pantai barat, Taliwang, Seteluk, Alas, Utan, Sumbawa Besar, Moyo
Hilir, Lape, Lopok, Plampang, dan Empang, sedangkan di pantai selatan pantainya
bertebing. Hanya sedikit dataran rendah di Lunyuk, Sesokat, Brang Tiram, dan
Sejorok.
Sumbawa
Timur meliputi Kabupaten Bima terdiri dari daratan rendah dan daerah
pegunungan. Dataran rendah terbentang di sekitar kota Raba dan Bima, Kecamatan
Woha, Kecamatan Belo, Monta, Bolo, dan Kecamatan Sape. Disebelah Timur terdapat
dataran tinggi Wawo. Di sebelah ujung utaranya terdapat Pulau Sangiang yang
bergunung api.
Di
sebelah utara teluk Bima terdapat dataran tinggi Donggo. Di sebelah selatan
kota BIma terdapat dataran rendah dan jalur daerah pegunungan, yaitu di
kecamatan Woha, Belo, Monta, dan Bolo. NTB dipengaruhi oleh angin Musson. Angin
musson barat yang basah dan angin musson tenggara yang kering. Curah hujan yang
terbanyak di pulau Lombok adalah antara bulan November dan bulan April,
sedangkan di Pulau Sumbawa curah hujan terbanyak antara bulan Juni dan
September.
Penduduk
NTB terdiri dari beberapa suku bangsa, yaitu Suku Sasak di Pulau Lombok, Samawa
di Sumbawa Barat, dan Mbojo di Sumbawa Tengah dan Sumbawa Timur serta suku Bali
di Lombok.
Di
wilayah Kabupaten Lombok Barat bagian utara terdapat satu daerah yang didiami
oleh masyarakat Suku Sasak Bayan. Mereka hidup dalam lingkungan alam dan budaya
yang memiliki pohon-pohon rindang dan terletak di dataran tinggi.
Suku
Samawa dan Mbojo hidup di lingkungan alam yang suhu udaranya cukup tinggi.
Demikian
tulisan gambaran umum NTB, selanjutnya saya akan menuliskan mengenai pakaian
tradisional masyarakat NTB.
Wassalamu’alaykum,
Sumber:
Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1999.
Pakaian Tradisional NTB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar